GEDONGTATAAN – Ketua Dekranasda Kabupatrn Pesawaran Nanda Indira Dendi hadir dalam kegiatan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Lampung dengan tema “Kampung Madani”.
Dalam sambutannya Nanda Indira menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Lampung atas terselenggaranya kegiatan tersebut, ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat luas bagi kita semua, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Pesawaran.
Dikatakanya bahwa program TJSL yang dilaksanakan oleh PNM Cabang Lampung pada hari ini merupakan komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dikarenakan PNM adalah bagian holding ultra mikro Indonesia yang berbisnis di bidang pembiayaan mikro, dengan visi dan misi untuk memberdayakan dan mengembangkan UMKM.
“Program pemberdayaan tersebut dilakukan melalui penyelengaraan jasa pembiayaan dan jasa manajemen, sebagai aplikasi dari strategi pemerintah untuk memajukan UMKM, guna menunjang pertumbuhan pengusaha-pengusaha baru yang mempunyai prospek usaha dan mampu menciptakan lapangan kerja. Hal ini sangat berkaitan dengan Kampung Madani yang merupakan program untuk mendorong potensi lokal desa agar dapat dikembangkan secara mandiri dan dikenal oleh masyarakat luas,” jelasnya dalam kegitan berlangsung di Galeri Tapis Desa Negeri Katon Kec. Negeri Katon, Rabu (07/12).
“Kami sangat bersyukur sekaligus bangga karena Kabupaten Pesawaran dianugerahi berbagai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Saat ini Kabupaten Pesawaran memiliki 17 (Tujuh belas) sub sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf). Dari 17 sub sektor tersebut saat ini terdapat 6 (enam) sub sektor yang aktif dan berjalan yaitu sub sektor Musik, Film, Kuliner, Fashion, dan Kriya. Cukup banyak hasil karya dari para pelaku ekonomi kreatif salah satunya adalah sulam jelujur dan kain tapis”, tambahnya.
Dikahir sambutannya Nanda juga mengatakan Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah adalah salah satu upaya strategis dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarkat. Namun dalam mencapai tujuan tersebut pengrajin/Industri Kecil masih dihadapkan pada berbagai kendala dan tantangan, diantaranya adalah kemampuan pengrajin dalam mengakses peluang pasar, terbatasnya kemampuan dan pengelolaan usaha baik dalam aspek produksi, manajemen usaha maupun teknologi, lemahnya kemampuan permodalan usaha serta lemahnya desain dan mutu produk.
“Saya juga berharap, PNM dengan berbagai program dan keuntungan yang ditawarkan tidak hanya memberikan pinjaman modal usaha, tapi kami juga turut mendampingi dan memandu nasabah agar sukses dalam mengembangkan usahanya,” pungkasnya.
Diketahui, turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Pembina Ikawati ATR – BPN, Ka Kanwil BRI, Ka Kanwil Pegadaian dan Kepala BPN Lampung, Kepala Pusat Penelitian Ekonomi Kerakyatan BRIN, kepala cabang PT. Permodalan Nasional Madani Cabang Lampung beserta jajaran, Para Pejabat Struktural Di lingkup Pemkab Pesawaran, Camat dan Kepala Desa Negeri Katon beserta jajaran serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh adat Negeri Katon. (Rls)