GEDONGTATAAN – Menindaklanjuti keluhan pasien terkait tarif transfusi darah yang harus dibayar, Direktur RSUD Pesawaran Yasmin Marlinawati akan mengkaji ulang atas kebijakan itu. Dimana menurutnya, penarikan biaya tersebut baru pertama kali dilakukan guna menutupi biaya oprasional Unit Transfusi Darah (UTD).
“Kita akan mengkaji ulang apa yang kemarin menjadi kebijakan rumah sakit.
Kedepanya kita akan sosialisasikan ke masyarakat yang membutuhkan pelayan UTD, dimana sebelum mereka mendapatkan pelayanan, kami akan memberikan edukasi terlebih dahulu apa yang menjadi kebijakan rumah sakit. Yang jelas kita tidak diberlakukan kembali penarikan tersebut,” ujar Direktur RSUD Pesawaran, Jumat (14/15).
Dikatakan, kebijakan penarikan biaya transfusi darah untuk kantong ke 3 dan seterusnya diakuinya baru satu kali dilaksanakan. Dan itupun, dialokasikan untuk menunjang operasional UTD. Dimana, kedepan, ketika pasien membutuhkan transfusi darah yang cukup banyak, pihaknya akan meminta pihak keluarga untuk mendonorkan darah untuk anggota keluarga yang tengah dirawat.
“Ketika pasien membutuhkan darah, kita akan melakukan screening dahulu dari keluarga terdekat untuk mendonorkan darahnya. Namun jika setelah dilakukan screening tersebut tidak mencukupi alokasi darahnya maka diminta kepada keluarga pasien untuk mencari darah ke PMI. Namun sebisa mungkin kita akan memenuhi kebutuhan darah bagi pasien,” pungkasnya. (Rus)