GEDONGTATAAN – Aksi walk out anggota fraksi PKS DPR RI terhadap kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM bersubsidi merambah hingga ketingkat kabupaten/kota tak terkecuali di Pesawaran. Dimana hari ini sebanyak puluhan kader PKS turun kejalan menggelar aksi damai menolak kebijakan tersebut.
Ketua DPD PKS Pesawaran, Yudi Handoko mengatakan aksi tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden PKS yang dilaksanakan secara serenak diseluruh Indonesia. Sebab menurutnya ada beberapa hal yang membuat DPD PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi terutama mengingat masih belum selesainya krisis masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Sehingga, dengan adanya kenaikan BBM dinilai akan membuat harga kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya pun ikut mengalami kenaikan dan hal tersebut juga akan berimbas pada naiknya angka kemiskinan masyarakat.
“Olehkarena itu, PKS Pesawaran memohon kepada pemerintah untuk mendengarkan aspirasi kami dan dapat merubah kebijakan ini demi masyarakat Indonesia yang aman dan sejahtera,” ujarnya saat menggelar aksi damai di sekitar Bundaran Tugu Pengantin, Desa Gedong Tataan, Sabtu (10/9).
Hal senada disampaikan anggota Fraksi PKS DPRD Kabupaten Pesawaran Atut Widiarti yang menurutnya tagline peringatan HUT RI ke-77 yaitu “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat” bukan sekedar semboyan belaka, namun juga harus menjadi pedoman sebelum menentukan kebijakan.
“Dengan adanya kenaikan BBM yang berimbas pada naiknya kebutuhan pokok dan lainnya tentu tidak sesuai dengan upaya pemerintah untuk membuat perekonomian masyarakat cepat pulih. Tapi justru sebaliknya. Untuk itu kami berharap agar segera merubah kebijakan tersebut,” pungkasnya.
Diketahui, aksi damai DPD PKS Pesawaran yang dilaksnakan di sekitar bundaran Tugu Pengantin selama 30 menit tersebut mandapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian, Pol PP dan Dishub Pesawaran (Rus)